MAHASISWA
INDONESIA CERDAS DAN BERKARAKTER
DISUSUN OLEH :
ARIUS SATONI
KURNIAWANSYAH
JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH BENGKULU
MOTTO :
Hidup mulia, mati masuk
surga
HALAMAN PENGESAHAN
Karya
tulis berjudul “Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter” telah disahkan pada
:
Hari : Senin
Tanggal : 23 April 2012
Karya
tulis oleh : Arius Satoni
Kurniawansyah
NPM : 0960100029
Untuk
memenuhi persyaratan mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah dalam rangka Pemilihan
Mahasiswa berprestasi 2012.
Dekan
Fakultas
Teknik UMB
( Ir. Yukiman
Armadi, M.Si )
NIP.
196607091993031002
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya
Tulis ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua
orang tua
2. Dosen
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
3. Teman-teman
Mahasiswa Seluruh Indonesia
ABSTRAK
Mahasiswa
adalah generasi penerus bangsa, yang memiliki kapasitas sebagai agen perubahan
(agent of change) bangsa. Nasib bangsa Indonesia ke depan sangat ditentukan
oleh para mahasiswanya hari ini. Mahasiswa yang cerdas dan berkarakter adalah
harapan bangsa untuk membangun sebuah peradaban bangsa yang lebih maju dan
memiliki jati diri sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa.
Sebuah
peradaban bangsa yang modern dan berketuhanan Yang Maha Esa adalah visi dari berbagai
bangsa di dunia. Bangsa yang besar tidak lepas dari peran mahasiswanya dalam
berkreatifitas untuk memberikan kontribusi yang positif bagi bangsanya.
Sepanjang sejarah, mahasiswa yang tergabung di dalam organisasi-organisasi
mahasiswa, selalu berperan penting dalam pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan
pemerintah. Terbukti selama ini mahasiswalah yang terdepan di setiap kali ada
aksi demo di negeri ini. Mereka dengan ikhlas menyuarakan suara rakyat yang
menderita di bawah kepemimpinan pemerintah. Dengan pantang menyerah mereka
terus berani untuk melawan kebatilan di negeri ini. Mahasiswa yang seperti
inilah yang merupakan mahasiswa Indonesia yang cerdas dan berkarakter, yaitu
mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik di Kampus, tetapi mereka juga aktif
di dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini, yang berjudul “Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter”. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu dalam
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini, jadi Penulis mohon kritik dan sarannya untuk Karya Tulis Ilmiah ini,
supaya Karya ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna lagi di masa-masa yang
akan datang.
Bengkulu, 23 April 2012
( Penulis )
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Motto.............................................................................................................. ii
Halaman Pengesahan...................................................................................... iii
Halaman Persembahan................................................................................... iv
Abstrak........................................................................................................... v
Kata Pengantar............................................................................................... vi
Daftar Isi........................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................. 2
D. Manfaat.............................................................................................. 2
E. Metode
Penelitian.............................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Mahasiswa........................................................................ 3
B. Pengertian
MahasiswaCerdas dan Berkarakter.................................. 4
BAB III PEMBAHASAN
A. Organisasi
Kemahasiswaan sebagai wahana untuk menciptakan
MahasiswaIndonesia
Cerdas dan Berkarakter................................... 5
B. Pengembangan nilai-nilai
etika inti dalam Pendidikan
Karakter
bagiMahasiswa.................................................................... 8
C. Pentingnya
peran Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter
DalamPembangunan
Bangsa dan Negara.......................................... 11
A. Kesimpulan......................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................... 12
C. Daftar
Pustaka.................................................................................... 12
Riwayat Hidup Penulis.................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Melihat
kondisi Bangsa pada saat ini sudah dalam ambang kehancuran, dimana tindakan
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme terjadi dimana-mana, para pejabat pemerintahan
saat ini yang katanya berkapasitas sebagai pengelola negara dan pengayom
masyarakat tetapi malah menyengsarakan masyarakat, dengan melakukan korupsi
ratusan Milyar Rupiah terhadap uang negara. Dengan kondisi Bangsa yang carut
marut seperti ini, dibutuhkan para generasi penerus Bangsa yang memiliki
kapasitas dan kapabilitas untuk melakukan gerakan perubahan mewujudkan pembangunan
Indonesia yang lebih sejahtera di masa yang akan datang.
Mahasiswa
sebagai generasi penerus bangsa menjadi penggerak utama dalam melakukan proses
perubahan. Untuk melakukan tugas berat itu, maka bangsa ini membutuhkan
mahasiswa-mahasiswa yang cerdas dan berkarakter.
Upaya
pemerintah melalui lembaga-lembaga Pendidikan Tinggi sangat diharapkan berperan
aktif membina mahasiswa untuk mewujudkan mahasiswa Indonesia cerdas dan
berkarakter, dengan upaya memasukkan kurikulum Pendidikan Karakter bagi
mahasiswa di Lembaganya dan membimbing serta mengembangkan
organisasi-organisasi kemahasiswaan yang ada.
B.
Rumusan
Masalah
1. Sejauh
mana pentingnya upaya pemerintah dalam membimbing dan mengembangkan organisasi
kemahasiswaan untuk menciptakan Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter?
2. Sejauh
mana pentingnya upaya pemerintah memasukkan Kurikulum Pendidikan Karakter bagi
Mahasiswa di dalam mewujudkan Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter?
3. Seberapa
besar pentingnya peran Mahasiswa Cerdas dan Berkarakter dalam Pembangunan
Bangsa dan Negara?
C.
Tujuan
Tujuan
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan
informasi kepada masyarakat Indonesia, terkhusus kepada para Mahasiswa
Indonesia, bahwa dengan adanya Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter maka Pembangunan
Bangsa Indonesia ke depan akan menjadi lebih baik.
D.
Manfaat
Manfaat
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk dapat dijadikan sebagai referensi
bagi para mahasiswa di dalam usahanya untuk melakukan perubahan-perubahan bagi
Bangsa iniagar ke depan menjadi bangsa Indonesia yang lebih baik.
E.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian dalam Karya Tulis ini menggunakan metode deskriptif,yaitu metode
penelitian non hipotesis, yang menggambarkan suatu objek yang diperoleh dari
hasil pengamatan secara langsung yang bersifat fakta dan diperoleh dari
artikel-artikel Pendidikan yang ada di internet.
BAB II
KAJIAN TEORI
Di
Indonesia banyak sekali Perguruan Tinggi, sehingga banyak sekali mahasiswa yang
nota bene adalah agent of change. Banyak
juga yang bilang kalau mahasiswa adalah penerus bangsa dan cerminan bangsa
dimasa depan.Bicara mengenai mahasiswa, yaitu apa Pengertian
Mahasiswa itu? Untuk menjawabnya
banyak referensi tentang arti dari istilah mahasiswa itu sendiri, baik dari
segi hukum, para doctor, dan pandangan masyarakat
umum. Mereka
punya arti yang tersendiri jika berbicara mengenai mahasiswa. Berikut tentang pengertian mahasiswa
menururt berbagai kalangan.
Pengertian
Mahasiswa dalam peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta
didik yang terdaftar dan belajar di Perguruan Tinggi tertentu. Selanjutnya menurut
Sarwono (1978), mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di Perguruan Tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa
merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan
dengan Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan
muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
Pengertian
Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan
insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan Perguruan Tinggi (yang
makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
Dari
pendapat di atas biasa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang oleh
seseorang karena hubungannya dengan Perguruan Tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon
intelektual.
B.
Pengertian
Mahasiswa
Cerdas dan Berkarakter
Mahasiswa
cerdas dan berkarakter adalah mahasiswa yang mempunyai keterampilan dibidang
tertentu, mempunyai prestasi dibidang akademik maupun non akademik, memiliki kepribadian
yang baik, taat menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, dan Aktif di
Organisasi Kemahasiswaan.
Jadi,
Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter adalah Mahasiswa Indonesia yang
memiliki pribadi yang baik, berprestasi di Bidang Akademik maupun Non Akademik
dan berperan aktif di dalam Organisasi Kemahasiswaan. Biasanya mahasiswa yang
seperti ini adalah mahasiswa teladan di Kampusnya sendiri, bahkan di mata
bangsa dan dunia.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Organisasi Kemahasiswaan sebagai wahana untuk menciptakan Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter.
Organisasi
Kemahasiswaan, sebagai wahana untuk mengaktualisasikan kreatifitas dan potensi
mahasiswa. Berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman
Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, pada Pasal 3 (1) dijelaskan
bahwa di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan intra
perguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan. Organisasi
kemahasiswa intra ini dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, dan
jurusan. Pada Pasal 5 dijelaskan bahwa organisasi kemahasiswaan intra perguruan
tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah:
- perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan kemahasiswaan;
- pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;
- komunikasi antar mahasiswa;
- pengembangan potensi jatidiri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan intelektual yan berguna di masa depan;
- pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa;
- pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;
- untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-norma agama, akademis, etika, moral dan wawasan kebangsaan.
Diantara
fungsi organisasi tersebut, fungsi pengembangan keterampilan organisasi dan
kepemimpinan mahasiswa merupakan hal yang penting. Hal ini disebabkan
mahasiswa, selain calon ilmuwan, juga calon pemimpin bangsa di masa depan.
Mahasiswa adalah sebagian kecil dari generasi muda yang nanti diharapkan sebagai
pemimpin. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan secara matang melalui organisasi
kemahasiswaan. Dalam hal ini Pemerintah harus berupaya dengan membimbing serta
mengembangkan Organisasi-organisasi Kemahasiswaan yang ada, untuk mewujudkan
Mahasiswa Indonesia Cerdas Dan Berkarakter.
Adapun
di dalam proses mewujudkan Mahasiswa
Indonesia Cerdas Dan Berkarakter, tentu banyak sekali permasalahan dan
persoalan-persoalan bagi mahasiswa. Persoalan yang dianggap urgen dari
kehidupan mahasiswa adalah ketika mereka harus menghadapi globalisasi yang
ditandai dengan tuntutan demokratisasi dan persaingan. Demokrasi menjadi salah
satu tuntutan masyarakat dunia, sebab demokrasi dianggap sebagai suatu sistem
pemerintahan rasional terbaik. Tuntutan terhadap demokratisasi di Indonesia
juga semakin menguat semenjak reformasi. Tuntutan kebebasan berpendapat,
penegakan hukum, perlindungan terhadap HAM, keterbukaan, merupakan indikator
dari demokrasi. Oleh karena itu pemimpin dituntut untuk
lebih memahami dan sekaligus menjalankan prinsip dan nilai-nilai demokrasi.
Meskipun
gerakan reformasi tahun 1998 dipelopori oleh mahasiswa, belum semua mahasiswa
paham tentang demokrasi. Berbagai konflik antar mereka pada saat pemilihan
pimpinan organisasi, demontrasi yang berujung pada tindakan yang anarkis
mengindikasikan bahwa belum semua mahasiswa paham tentang demokrasi.
Berdasarkan pada kondisi tersebut, salah satu program pendidikan karakter yang
dikembangkan di Unesa adalah membangun karakter pemimpin melalui organisasi
kemahasiswaan.
Pendidikan karakter pemimpin tersebut ditujukan kepada para elit-elit mahasiswa yang menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan mulai dari tingkat perguruan tinggi sampai ke tingkat jurusan. Nilai yang ditanamkan adalah etika politik, yang berkaitan dengan bagaimana mereka memperoleh dan menggunakan kekuasaan, serta bagaimana mereka mensikapi lawan politik dalam proses pemilihan pimpinan organisasi.
Dalam pendidikan ini yang pertama dilakukan adalah merubah paradigma menang-kalah menjadi yang terbaik.
Pendidikan karakter pemimpin tersebut ditujukan kepada para elit-elit mahasiswa yang menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan mulai dari tingkat perguruan tinggi sampai ke tingkat jurusan. Nilai yang ditanamkan adalah etika politik, yang berkaitan dengan bagaimana mereka memperoleh dan menggunakan kekuasaan, serta bagaimana mereka mensikapi lawan politik dalam proses pemilihan pimpinan organisasi.
Dalam pendidikan ini yang pertama dilakukan adalah merubah paradigma menang-kalah menjadi yang terbaik.
Paradigma menang-kalah menganggap bahwa
kekuasaan adalah segalanya, dan oleh karena itu harus diperebutkan dengan
segala cara. Paradigma seperti ini bukan hanya mendorong tindakan
marchiavelian, yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan,
tetapi juga menimbulkan konflik yang berkepanjangan diantara sesama mahasiswa.
Konflik antara mahasiswa sebagai akibat dari proses pemilihan pimpinan
mahasiswa, selain dapat menimbulkan tindakan anarkhis yang dapat menimbulkan
kerusakan berbagai sarana, juga menghasilkan budaya yang tidak sesuai dengan
etika akademis, yang selalu menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang.
Paradigma
menang-kalah harus diubah menjadi paradigma yang terbaik, yaitu memilih yang
terbaik diantara yang baik. Dengan asumsi bahwa diantara yang baik tentu ada
yang terbaik, maka proses pemilihan pimpinan organisasi kemahasiswa dilakukan
dengan cara uji publik yang melibatkan seluruh mahasiswa. Dengan paradigma ini,
para mahasiswa didorong untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik, tanpa harus
merugikan yang lain (fastabikhulqhoirat). Dengan paradigma ini
nilainilai yang akan dibangun adalah (1) Acievement; mendorong setiap orang
untuk menjadi yang terbaik, (2) menghargai prestasi orang lain; (3) ikhlas,
dengan memberi kesempatan kepada mereka yang lebih baik, (4) menjaga persatuan dan
keutuhan organiisasi kemahasiswaan, (5) lebih mengutamakan kepentingan
organisasi (negara) daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Perubahan
paradigma ini dilakukan dengan pendekatan rasionalisasi melalui diskusi-diskusi
di kalangan pimpinan organisasi kemahasiswaan (BEM dan DLM) baik ditingkat
perguruan tinggi sampai ke tingkat jurusan. Selain itu, upaya untuk membangun
karakter pemimpin di kalangan mahasiswa juga dilakukan melalui Latihan Ketrampilan
Manajemen Mahasiswa (LKMM) mulai dari tingkat jurusan atau prodi, sampai ke
tingkat perguruan tinggi. Mulai dari LKMM pradasar di tingkat prodi, LKKM dasar
di tingkat fakultas, dan LKMM tingkat menengah dan lanjut di tingkat
Universitas. Dengan program ini diharapkan para pimpinan organisasi
kemahasiswaan menjadi model karakter dari mahasiswa lain.
Mahasiswa
yang menjadi pimpinan BEM maupun DLM di tingkat Fakultas minimal harus pernah
mengikuti LKMM tingkat dasar. Begitu juga mahasiswa yang ingin menjadi pimpinan
BEM maupun DLM di tingkat universitas harus telah mengikuti LKMM tingkat
menengah, atau minimal telah menikuti LKKM tingkat menengah, Dengan pola ini
karakter kepemipinan mahasiswa akan terbangun, sehingga diharapkan kedepan
mereka bisa menjadi pemimpin-pemimpin yang cerdas, bijak, dan sederhana.
Sebagai implementasi dari nilai-nilai karakter yang telah mereka peroleh dari matakuliah Pengembangan Kepribadian, pengalaman mereka mengikuti unit-unit kegiatan kemahasiswaan, dan latihan keterampilan manajemen, para pimpinan organisasi kemahasiswaan ini harus bisa menjadi contoh atau model bagi mahasiswa lainnya.
Sebagai implementasi dari nilai-nilai karakter yang telah mereka peroleh dari matakuliah Pengembangan Kepribadian, pengalaman mereka mengikuti unit-unit kegiatan kemahasiswaan, dan latihan keterampilan manajemen, para pimpinan organisasi kemahasiswaan ini harus bisa menjadi contoh atau model bagi mahasiswa lainnya.
Dengan
demikian, selain ada pengendalian diri agar berbuat yanag baik, mereka juga
diawasi oleh mahasiswa lain. Dengan faktor internal dan eksternal inilah mereka
akan menampilkan karakter sebagai mahasiswa yang cerdas, jujur, bertangggung jawab,
dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan maupun teman sejawatnya.
Sebagai bentuk pengarhargaaan dan sekaligus motivasi kepada para mahasiswa, setiap tahun dipilih mahasiswa model terbaik di tingkat universitas maupun fakultas. Kepada mereka yang menjadi mahasiswa model terbaik diberi penghargaan oleh lembaga berupa surat pengharagan dan lainnya. Dengan penghargaan ini diharapkan semakin banyak mahasiswa yang ingin menjadi model karakter.
Sebagai bentuk pengarhargaaan dan sekaligus motivasi kepada para mahasiswa, setiap tahun dipilih mahasiswa model terbaik di tingkat universitas maupun fakultas. Kepada mereka yang menjadi mahasiswa model terbaik diberi penghargaan oleh lembaga berupa surat pengharagan dan lainnya. Dengan penghargaan ini diharapkan semakin banyak mahasiswa yang ingin menjadi model karakter.
Jadi,
dengan adanya Organisasi Kemahasiswaan maka akan lahirlah para Mahasiswa
Indonesia yang Cerdas dan Berkarakter.
Dalam hal ini sangat dibutuhkan peran Pemerintah untuk membimbing dan
mengmbangkan Orgnisasi-organisasi Kemahasiswaan yang ada.
B. Pengembangan Nilai-nilai Etika Inti dalam Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa.
Pengembangan nilai-nilai etika inti
menyiratkan keyakinan tentang apa saja sifat-sifat karakter dan bagaimana
caranya menjadi pribadi yang benar dan baik secara moral. Etika adalah aturan
dasar yang digunakan untuk memperoleh seluruh nilai-nilai yang lain. Seluruh
keyakinan tentang apa yang benar dan salah adalah nilai-nilai etika. Nilai
etika inti bersifat universal dan objektif. Nilai-nilai yang menyediakan
standar-standar karakter baik dan etika eksternal dan bersifat sepanjang masa.
Nilai-nilai etika inti menurut
Thomas Lickona adalah nilai-nilai yang menjunjung tinggi hak azasi manusia dan
memperkokoh martabat manusia. Nilai-nilai yang berlaku berlaku secara universal
di seluruh dunia. Nilai-nilai inti menyuguhkan tanggung jawab sipil dalam alam
demokrasi demikian juga dipahami oleh pribadi-pribadi rasional dalam kebudayaan
yang berbeda. Nilai-nilai moral itu mencakup kejujuran dan tanggungjawab yang
menjadi kewajiban dalam bertindak sekalipun hal itu tidak kita inginkan.Secara
universal nilai-nilai etika inti meliputi: kesalehan (piety),
keterpercayaan (trustworthiness), hormat (respect), tanggung
jawab (responsibility), keadilan (fairness), kepedulian (caring),
dan kewarganegaraan (citizenship).
Kesalehan berarti percaya kepada Tuhan dan
memiliki komitmen untuk melaksanakannya, yakni ibadah kepada Tuhan, menghormati
sesama manusia, dan melestarikan dan menjaga lingkungan sebagai habitat hidup.
Keterpercayaan berarti menjadi percaya pada dan atau percaya dalam. Keterpercayaan meliputi sifat-sifat seperti integritas, keteguhan hati, kejujuran, kebenaran, ketulusan hati, terus terang, andal, menepati janji, dan loyalitas. Percaya adalah esensi bagi hubungan yang bermakna, abadi dan menghargai pertemanan, dan perkumpulan (asosiasi) sukses di perguruan tinggi, dalam aktivitas ekstra-kurikuler dan tempat kerja.
Keterpercayaan berarti menjadi percaya pada dan atau percaya dalam. Keterpercayaan meliputi sifat-sifat seperti integritas, keteguhan hati, kejujuran, kebenaran, ketulusan hati, terus terang, andal, menepati janji, dan loyalitas. Percaya adalah esensi bagi hubungan yang bermakna, abadi dan menghargai pertemanan, dan perkumpulan (asosiasi) sukses di perguruan tinggi, dalam aktivitas ekstra-kurikuler dan tempat kerja.
Hormat memiliki makna yang setara
dengan menghargai semua orang, menghargai martabat, privasi, dan kebebasan
orang lain, santun, dan toleran atas perbedaan. Esensi hormat adalah
menunjukkan kesungguhan dalam menghargai seseorang dan diri sendiri.
Memperlakukan orang dengan hormat berarti menghargai keamanan dan kebahagiaan
seseorang. Hormat bekerja sesuai dengan kaidah-kaidah luhur (the golden
rule), memperlakukan orang lain sebagaimana memperlakukan diri sendiri.
Tanggung jawab berarti menjadi
pribadi yang terhormat, melakukan tugas secara bertanggung jawab, menjadi
pribadi yang bertanggung jawab, melakukan tanggung jawab terbaik demi
keunggulan, dan berlatih mengendalikan diri. Tanggung jawab berarti kesadaran
untuk melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang, mengetahui apa yang
dilakukan (dan yang tidak dilakukan), dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Tanggung jawab secara literer berarti kemampuan menanggapi.
Tanggung jawab dimaknai tugas atau
kewajiban positif kita. Tanggung jawab memanggil kita untuk memenuhi komitmen,
campur tangan ketika diperlukan untuk menegakkan apa yang benar, dan membenahi
apa yang salah. Tanggung jawab menggambarkan tentang keandalan atau
keterpercayaan, kemampuan untuk melakukan tugas-tugas dan memenuhi kewajiban
baik di rumah, di tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat atau komunitas.
Seseorang dapat dinilai bertanggung jawab jika ia dapat melakukan pekerjaannya
bagi kelompoknya. Terdapat tiga kategori tanggung jawab, yakni tanggung jawab
yang berpusat pada norma atau tanggung jawab kolektif (bertindak sesuai
dengan nilai-nilai kelompok tertentu), tanggung jawab empatik atau tanggung
jawab personal (digerakkan oleh penderitaan lain), dan tanggung jawab prinsipal
atau tanggung jawab sosial (komitmen terhadap etika universal).
Adil berarti bersifat atau bersikap
tidak memihak dan konsisten terhadap orang lain, bersedia mendengar dan terbuka
terhadap pandangan yang berbeda, dan mengikuti prosedur yang adil terhadap
orang lain dalam situasi yang ada.
Kepedulian adalah esensi dari nilai etika. Peduli terhadap nilai, terhadap cinta, kehormatan, memiliki penghargaan tinggi dan berperhatian terhadap makhluk lain, komunitas, kota, negara, dan dunia. Kepedulian, dan kebajikan rasa kasih, berjasa, berbuat baik, mementingkan orang lain, kedermawanan, murah hati, dan kebersamaan adalah esensi etika.
Kepedulian adalah esensi dari nilai etika. Peduli terhadap nilai, terhadap cinta, kehormatan, memiliki penghargaan tinggi dan berperhatian terhadap makhluk lain, komunitas, kota, negara, dan dunia. Kepedulian, dan kebajikan rasa kasih, berjasa, berbuat baik, mementingkan orang lain, kedermawanan, murah hati, dan kebersamaan adalah esensi etika.
Kewarganegaraan dalam hal ini adalah kewarganegaraan yang baik, yaitu yang berarti memiliki rasa hormat
terhadap hukum dan adat istiadat suatu negara, menghargai bendera dan segala
simbol, melakukan gotong-royong membantu komunitas, bermain sesuai aturan
masyarakat, dan menghargai figur penguasa dan representasinya.
Kewarganegaraan dimaknai sebagai tugas, hak,
perilaku dan tanggung jawab warga negara. Tidak satu pun dari nilai-nilai inti
itu dapat diajarkan secara terpisah, hanya dalam suatu kombinasi dan penyatuan
ke seluruh mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi dapat memberi hasil
positif. Oleh karenanya, suatu pendekatan sistem diperlukan untuknya. Jadi
dalam hal ini, sangat diharapkan betul Upaya Pemerintah untuk memasukkan
Kurikulum Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa di Lembaga Perguruan Tingginya,
melalui pengembangan Nilai-nilai Etika Inti.
C.
Pentingnya
Peran Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter dalam Pembangunan Bangsa dan
Negara
Peran
Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter sangat penting di dalam pembangunan
Bangsa dan Negara, karena Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter yang dapat
melakukan perubahan-perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih sejahtera di
masa yang akan datang. Untuk menciptakan mahasiswa Indonesia Cerdas dan
Berkarakter tersebut, maka sangat diperlukan upaya dari pemerintah, yaitu
dengan membimbing serta mengembangkan Organisasi Kemahasiswaan dan memasukan
Kurikulum Pendidikan Karakter bagi mahasiswa di Lembaga Perguruan Tingginya,
melalui Pengembangan nilai-nilai Etika inti. Dengan upaya Pemerintah Indonesia
yang seperti itu, maka akan lahirlah para generasi penerus Bangsa yang unggul
yaitu para mahasiswa Indonesia yang cerdas dan berkarakter.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahasiswa Indonesia Cerdas dan
Berkarakter adalah Mahasiswa Indonesia yang memiliki pribadi yang baik,
berprestasi di Bidang Akademik maupun Non Akademik dan berperan aktif di dalam
Organisasi Kemahasiswaan. Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter adalah Para
mahasiswa yang nantinya diharapkan dapat berpartisispasi didalam pembangunan Bangsa
Indonesia menuju bangsa yang lebih maju, modern dan sejahtera.
B. Saran
Saya
sarankan kepada para mahasiswa Indonesia, jadilah mahasiswa yang luar biasa,
jangan jadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, yaitu jadilah Mahasiswa yang Cerdas
dan Berkarakter.
C. Daftar Pustaka
http://blog.tp.ac.id/organisasi-kemahasiswaan-sebagai-wahana-untuk-membangun-karakter-pemimpin#ixzz1sBPFDlxw
http://blog.tp.ac.id/tag/contoh-karya-tulis-ilmiah-mahasiswa-indonesia-cerdas-dan-berkarakter-calon-pemimpin-masa-depan#ixzz1sBOsiqgq
http://blog.tp.ac.id/category/artikel-pendidikan/pendidikan-karakter#ixzz1sBVpSXFf
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Arius
Satoni Kurniawansyah Bin Aguswan, dilahirkan disebuah keluarga yang sederhana,yaitu
pada tanggal 05 Juni 1991 di Desa Tanjung Baru, Kec. Kinal, Kab. Kaur, Prov.
Bengkulu.Beliau mulai mengeyam pendidikan pada saat berumur 6 tahun, di Sekolah
Dasar Negeri 01 Gedung Wani. Dan Melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 02 Kaur
Tengah. Setelah tamat SLTP Beliau melanjutkan ke SMA Negeri 01 Bengkulu
Selatan. Dan akhirnya setelah lulus SMA pada tahun 2009, Beliau melanjutkan ke
Perguruan Tinggi Muhammadiyah yaitu Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Di Universitas Muhammadiyah Bengkulu,
Beliau mengambil jurusan Teknik Informatika. Sekarang beliau masih aktif
sebagai mahasiswa semester 6 di Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Selain
sebagai mahasiswa, beliau juga berperan aktif di Organisasi-organisasi
kemahasiswaan, yaitu aktif di BEM REMA UMB dan KAMMI Komisariat UMB. Selain itu
beliau juga termasuk sebagai mahasiswa yang berprestasi di Fakultas Teknik UMB,
yaitu beliau mendapatkan IP 4,0 pada semester tiga dan kini beliau mempunyai
IPK 3,8 serta beliau juga pernah mendapat Bea Siswa Prestasi pada semeter 5 dan
6.
Sekarang beliau sedang fokus untuk
mempersiapkan KKN, PPL dan penyusunan Skripsi untuk menyelesaikan pendidikan S1
Teknik Informatika di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
JSMH casino - JDM Hub
BalasHapusJSMH 익산 출장안마 casino. 원주 출장안마 JSMH casino 제주 출장샵 JSMH is a casino that has been online since 1998. You can choose 광주광역 출장샵 to play a variety of slots, table 계룡 출장안마 games, and live casino games